Sport , Entertainment and world news
Selasa, 17 Desember 2013
Minggu, 08 Desember 2013
Mengagumi Rasulullah SAW
Ketika Rasulullah SAW sedang bertawaf mengelilingi Ka’bah, beliau mendengar seorang di hadapannya bertawaf sambil berzikir, “Ya, Karim! Ya, Karim!” Lalu, Nabi SAW menirunya, “Ya, Karim! Ya, Karim!” Orang itu lalu berhenti di salah satu sudut Ka’bah, lalu berzikir lagi. Nabi Muhammad pun kembali mengikutinya.
Seakan merasa seperti diolok-olok, orang itu menoleh ke belakang. Terlihat olehnya seorang laki-laki yang gagah dan tampan, yang belum pernah dikenalinya. Orang itu lalu berkata, “Wahai, orang tampan,
apakah engkau memang sengaja memperolok-olokku karena aku ini adalah orang Arab Badui? Kalaulah bukan karena kegagahanmu, pasti aku laporkan kepada kekasihku, Muhammad SAW.”
Rasulullah pun tersenyum, dan bertanya, “Tidakkah engkau mengenali nabimu, wahai, orang Badui?” Orang itu menjawab, “Belum.” Lalu, Rasulullah bertanya, “Jadi, bagaimana engkau beriman kepadanya?” Si Badui kembali berkata dengan mantap, “Saya percaya dengan mantap atas kenabiannya walaupun saya belum pernah melihatnya.”
“Wahai, orang Badui, ketahuitah, aku ini nabimu di dunia dan penolongmu nanti di akhirat,” ujar Nabi. Melihat Rasulullah di hadapannya, dia tercengang, seakan tak percaya. “Tuan ini Nabi Muhammad?” Nabi menjawab, “Ya.”
- See more at: http://mimbarjumat.com/archives/category/taqwa#sthash.8eHUZo9y.dpuf
Seakan merasa seperti diolok-olok, orang itu menoleh ke belakang. Terlihat olehnya seorang laki-laki yang gagah dan tampan, yang belum pernah dikenalinya. Orang itu lalu berkata, “Wahai, orang tampan,
apakah engkau memang sengaja memperolok-olokku karena aku ini adalah orang Arab Badui? Kalaulah bukan karena kegagahanmu, pasti aku laporkan kepada kekasihku, Muhammad SAW.”
Rasulullah pun tersenyum, dan bertanya, “Tidakkah engkau mengenali nabimu, wahai, orang Badui?” Orang itu menjawab, “Belum.” Lalu, Rasulullah bertanya, “Jadi, bagaimana engkau beriman kepadanya?” Si Badui kembali berkata dengan mantap, “Saya percaya dengan mantap atas kenabiannya walaupun saya belum pernah melihatnya.”
“Wahai, orang Badui, ketahuitah, aku ini nabimu di dunia dan penolongmu nanti di akhirat,” ujar Nabi. Melihat Rasulullah di hadapannya, dia tercengang, seakan tak percaya. “Tuan ini Nabi Muhammad?” Nabi menjawab, “Ya.”
- See more at: http://mimbarjumat.com/archives/category/taqwa#sthash.8eHUZo9y.dpuf
Ketika Rasulullah SAW sedang bertawaf mengelilingi Ka’bah, beliau mendengar seorang di hadapannya bertawaf sambil berzikir, “Ya, Karim! Ya, Karim!” Lalu, Nabi SAW menirunya, “Ya, Karim! Ya, Karim!” Orang itu lalu berhenti di salah satu sudut Ka’bah, lalu berzikir lagi. Nabi Muhammad pun kembali mengikutinya.
Seakan merasa seperti diolok-olok, orang itu menoleh ke belakang. Terlihat olehnya seorang laki-laki yang gagah dan tampan, yang belum pernah dikenalinya. Orang itu lalu berkata, “Wahai, orang tampan,
apakah engkau memang sengaja memperolok-olokku karena aku ini adalah orang Arab Badui? Kalaulah bukan karena kegagahanmu, pasti aku laporkan kepada kekasihku, Muhammad SAW.”
Rasulullah pun tersenyum, dan bertanya, “Tidakkah engkau mengenali nabimu, wahai, orang Badui?” Orang itu menjawab, “Belum.” Lalu, Rasulullah bertanya, “Jadi, bagaimana engkau beriman kepadanya?” Si Badui kembali berkata dengan mantap, “Saya percaya dengan mantap atas kenabiannya walaupun saya belum pernah melihatnya.”
“Wahai, orang Badui, ketahuitah, aku ini nabimu di dunia dan penolongmu nanti di akhirat,” ujar Nabi. Melihat Rasulullah di hadapannya, dia tercengang, seakan tak percaya. “Tuan ini Nabi Muhammad?” Nabi menjawab, “Ya.”
- See more at: http://mimbarjumat.com/archives/category/taqwa#sthash.8eHUZo9y.dpuf
Seakan merasa seperti diolok-olok, orang itu menoleh ke belakang. Terlihat olehnya seorang laki-laki yang gagah dan tampan, yang belum pernah dikenalinya. Orang itu lalu berkata, “Wahai, orang tampan,
apakah engkau memang sengaja memperolok-olokku karena aku ini adalah orang Arab Badui? Kalaulah bukan karena kegagahanmu, pasti aku laporkan kepada kekasihku, Muhammad SAW.”
Rasulullah pun tersenyum, dan bertanya, “Tidakkah engkau mengenali nabimu, wahai, orang Badui?” Orang itu menjawab, “Belum.” Lalu, Rasulullah bertanya, “Jadi, bagaimana engkau beriman kepadanya?” Si Badui kembali berkata dengan mantap, “Saya percaya dengan mantap atas kenabiannya walaupun saya belum pernah melihatnya.”
“Wahai, orang Badui, ketahuitah, aku ini nabimu di dunia dan penolongmu nanti di akhirat,” ujar Nabi. Melihat Rasulullah di hadapannya, dia tercengang, seakan tak percaya. “Tuan ini Nabi Muhammad?” Nabi menjawab, “Ya.”
- See more at: http://mimbarjumat.com/archives/category/taqwa#sthash.8eHUZo9y.dpuf
Ketika Rasulullah SAW sedang bertawaf mengelilingi Ka’bah, beliau mendengar seorang di hadapannya bertawaf sambil berzikir, “Ya, Karim! Ya, Karim!” Lalu, Nabi SAW menirunya, “Ya, Karim! Ya, Karim!” Orang itu lalu berhenti di salah satu sudut Ka’bah, lalu berzikir lagi. Nabi Muhammad pun kembali mengikutinya.
Seakan merasa seperti diolok-olok, orang itu menoleh ke belakang. Terlihat olehnya seorang laki-laki yang gagah dan tampan, yang belum pernah dikenalinya. Orang itu lalu berkata, “Wahai, orang tampan,
apakah engkau memang sengaja memperolok-olokku karena aku ini adalah orang Arab Badui? Kalaulah bukan karena kegagahanmu, pasti aku laporkan kepada kekasihku, Muhammad SAW.”
Rasulullah pun tersenyum, dan bertanya, “Tidakkah engkau mengenali nabimu, wahai, orang Badui?” Orang itu menjawab, “Belum.” Lalu, Rasulullah bertanya, “Jadi, bagaimana engkau beriman kepadanya?” Si Badui kembali berkata dengan mantap, “Saya percaya dengan mantap atas kenabiannya walaupun saya belum pernah melihatnya.”
“Wahai, orang Badui, ketahuitah, aku ini nabimu di dunia dan penolongmu nanti di akhirat,” ujar Nabi. Melihat Rasulullah di hadapannya, dia tercengang, seakan tak percaya. “Tuan ini Nabi Muhammad?” Nabi menjawab, “Ya.”
- See more at: http://mimbarjumat.com/archives/category/taqwa#sthash.8eHUZo9y.dpuf
Seakan merasa seperti diolok-olok, orang itu menoleh ke belakang. Terlihat olehnya seorang laki-laki yang gagah dan tampan, yang belum pernah dikenalinya. Orang itu lalu berkata, “Wahai, orang tampan,
apakah engkau memang sengaja memperolok-olokku karena aku ini adalah orang Arab Badui? Kalaulah bukan karena kegagahanmu, pasti aku laporkan kepada kekasihku, Muhammad SAW.”
Rasulullah pun tersenyum, dan bertanya, “Tidakkah engkau mengenali nabimu, wahai, orang Badui?” Orang itu menjawab, “Belum.” Lalu, Rasulullah bertanya, “Jadi, bagaimana engkau beriman kepadanya?” Si Badui kembali berkata dengan mantap, “Saya percaya dengan mantap atas kenabiannya walaupun saya belum pernah melihatnya.”
“Wahai, orang Badui, ketahuitah, aku ini nabimu di dunia dan penolongmu nanti di akhirat,” ujar Nabi. Melihat Rasulullah di hadapannya, dia tercengang, seakan tak percaya. “Tuan ini Nabi Muhammad?” Nabi menjawab, “Ya.”
- See more at: http://mimbarjumat.com/archives/category/taqwa#sthash.8eHUZo9y.dpuf
Senin, 21 Oktober 2013
Rabu, 25 September 2013
Senin, 23 September 2013
BlackBerry Messenger Vs WhatsApp, Bagus Mana?
BlackBerry Messenger (BBM) akan resmi memasuki toko aplikasi Google Play
Android dan App Store iOS pada Sabtu (21/9/2013) dan Minggu (22/9/2013)
mendatang.
Selagi aplikasi tersebut "terjebak" di platform Blackberry yang terus terjerembab di tengah persaingan industri mobile, para pesaing seperti Line, KakaoTalk, dan kawan-kawan terus berkembang di iOS dan Android.
Aplikasi pesan instan terbesar di antara semuanya adalah WhatsApp yang hingga kini diklaim telah memiliki 300 juta pengguna. Dibanding angka tersebut, jumlah pengguna BlackBerry sebesar 60 juta terlihat kecil.
Namun, itu sebelum BBM bermigrasi ke Android dan iOS. Bisakah layanan andalan BlackBerry ini menarik minat pengguna dua platform tersebut?
Dibanding aplikasi-aplikasi sejenis di pasaran, BBM sebenarnya masih memiliki sejumlah keunggulan yang berpotensi membuatnya lebih menarik dibandingkan para pesaingnya, termasuk WhatsApp.
Nah, apa saja kelebihan dan kekurangan masing-masing aplikasi chatting populer tersebut? Berikut ini daftar singkatnya yang ditelaah menurut sejumlah aspek sebagaimana dikutip Kompas Tekno dari FirstPost dan CrackBerry.
1. Pengiriman pesan. Pengguna BBM tentu akrab dengan notifikasi berbentuk huruf kecil "D" yang menunjukkan bahwa pesan telah terkirim ke perangkat tujuan dan "R" yang berarti pesan telah dibaca oleh pengguna tertuju.
Lantas, bukankah WhatsApp memiliki mekanisme serupa berupa tanda centang? Tidak juga. Tanda centang satu kali pada WhatsApp semata-mata menerangkan bahwa pesan telah terkirim ke server. Sementara tanda centang dua kali menyatakan bahwa pesan telah terkirim ke perangkat tujuan, bukan sudah dibaca oleh penerima.
Informasi mengenai hal tersebut diterangkan dengan gamblang oleh WhatsApp sendiri di situs resminya. Jadi, BBM masih memiliki kelebihan dalam hal kejelasan status pesan terkirim.
Selagi aplikasi tersebut "terjebak" di platform Blackberry yang terus terjerembab di tengah persaingan industri mobile, para pesaing seperti Line, KakaoTalk, dan kawan-kawan terus berkembang di iOS dan Android.
Aplikasi pesan instan terbesar di antara semuanya adalah WhatsApp yang hingga kini diklaim telah memiliki 300 juta pengguna. Dibanding angka tersebut, jumlah pengguna BlackBerry sebesar 60 juta terlihat kecil.
Namun, itu sebelum BBM bermigrasi ke Android dan iOS. Bisakah layanan andalan BlackBerry ini menarik minat pengguna dua platform tersebut?
Dibanding aplikasi-aplikasi sejenis di pasaran, BBM sebenarnya masih memiliki sejumlah keunggulan yang berpotensi membuatnya lebih menarik dibandingkan para pesaingnya, termasuk WhatsApp.
Nah, apa saja kelebihan dan kekurangan masing-masing aplikasi chatting populer tersebut? Berikut ini daftar singkatnya yang ditelaah menurut sejumlah aspek sebagaimana dikutip Kompas Tekno dari FirstPost dan CrackBerry.
1. Pengiriman pesan. Pengguna BBM tentu akrab dengan notifikasi berbentuk huruf kecil "D" yang menunjukkan bahwa pesan telah terkirim ke perangkat tujuan dan "R" yang berarti pesan telah dibaca oleh pengguna tertuju.
Lantas, bukankah WhatsApp memiliki mekanisme serupa berupa tanda centang? Tidak juga. Tanda centang satu kali pada WhatsApp semata-mata menerangkan bahwa pesan telah terkirim ke server. Sementara tanda centang dua kali menyatakan bahwa pesan telah terkirim ke perangkat tujuan, bukan sudah dibaca oleh penerima.
Informasi mengenai hal tersebut diterangkan dengan gamblang oleh WhatsApp sendiri di situs resminya. Jadi, BBM masih memiliki kelebihan dalam hal kejelasan status pesan terkirim.
BBM untuk Android dan iPhone Ditarik, Ada Apa?
Aplikasi BlackBerry Messenger (BBM) seharusnya sudah bisa digunakan oleh pengguna Android. Sebab, sebelumnya BlackBerry menjanjikan BBM akan hadir di Android dan iPhone pada akhir pekan ini.
BBM untuk iPhone sempat hadir di Apple App Store. Namun, hingga Minggu (22/9/2013) pagi, belum ada tanda-tanda kemunculan aplikasi BBM di Google Play Store.
Bukannya mengumumkan ketersediaan BBM di Android, BlackBerry justru menunda kehadiran BBM untuk Android dan menarik kembali aplikasi untuk iPhone. Kenapa?
Dalam sebuah publikasi di blog resmi BlackBerry, Minggu (22/9/2013), perusahaan mengungkap alasan tertundanya aplikasi BBM di Android. Menurut BlackBerry, akar permasalahannya berasal dari file instalasi aplikasi BBM tak resmi.
"Akibatnya, versi yang belum pernah dirilis ini menyebabkan masalah, dan kami sedang mencoba menyelesaikan masalah ini sepanjang hari," tulis Luke Reimer, Manajer Bisnis Media Sosial BlackBerry.
Beberapa jam sebelum BBM meluncur di Android dan iPhone, file instalasi BBM dengan format .apk (format aplikasi untuk Android) memang beredar di internet. Menurut Reimer, jumlah pengguna BBM bertambah menjadi 1,1 juta orang dalam waktu delapan jam. Namun, banyaknya pemakaian aplikasi BBM tak resmi menyebabkan masalah teknis bagi BlackBerry.
Tim teknis BlackBerry mengaku tetap berusaha membawa BBM di perangkat Android dan iPhone. Untuk sementara, perusahaan harus menarik kembali aplikasi BBM yang telanjur beredar, termasuk dari toko aplikasi online Apple App Store.
Kendati demikian, Reimer mengatakan, pelanggan yang sudah mengunduh BBM di iPhone tetap bisa menggunakan BBM. Aplikasi BBM untuk iPhone sempat tersedia di Apple App Store pada Sabtu (21/9/2013) sejak pukul 22.00 WIB.
Sementara itu, aplikasi BBM di Android yang masih dalam tahap uji coba atau tidak resmi akan dinonaktifkan. Pengguna Android yang telanjur mengunduh aplikasi tersebut harus mengunjungi situs web www.bbm.com untuk mendaftar dan update aplikasi BBM resmi untuk Android.
BlackBerry tidak mengungkap kapan perusahaan akan kembali merilis aplikasi BBM resmi untuk Android dan iPhone.
Reimer menegaskan, masalah yang ditimbulkan dari aplikasi BBM di Android dan iPhone ini tidak akan berdampak pada layanan BBM untuk pengguna ponsel BlackBerry.
BBM untuk iPhone sempat hadir di Apple App Store. Namun, hingga Minggu (22/9/2013) pagi, belum ada tanda-tanda kemunculan aplikasi BBM di Google Play Store.
Bukannya mengumumkan ketersediaan BBM di Android, BlackBerry justru menunda kehadiran BBM untuk Android dan menarik kembali aplikasi untuk iPhone. Kenapa?
Dalam sebuah publikasi di blog resmi BlackBerry, Minggu (22/9/2013), perusahaan mengungkap alasan tertundanya aplikasi BBM di Android. Menurut BlackBerry, akar permasalahannya berasal dari file instalasi aplikasi BBM tak resmi.
"Akibatnya, versi yang belum pernah dirilis ini menyebabkan masalah, dan kami sedang mencoba menyelesaikan masalah ini sepanjang hari," tulis Luke Reimer, Manajer Bisnis Media Sosial BlackBerry.
Beberapa jam sebelum BBM meluncur di Android dan iPhone, file instalasi BBM dengan format .apk (format aplikasi untuk Android) memang beredar di internet. Menurut Reimer, jumlah pengguna BBM bertambah menjadi 1,1 juta orang dalam waktu delapan jam. Namun, banyaknya pemakaian aplikasi BBM tak resmi menyebabkan masalah teknis bagi BlackBerry.
Tim teknis BlackBerry mengaku tetap berusaha membawa BBM di perangkat Android dan iPhone. Untuk sementara, perusahaan harus menarik kembali aplikasi BBM yang telanjur beredar, termasuk dari toko aplikasi online Apple App Store.
Kendati demikian, Reimer mengatakan, pelanggan yang sudah mengunduh BBM di iPhone tetap bisa menggunakan BBM. Aplikasi BBM untuk iPhone sempat tersedia di Apple App Store pada Sabtu (21/9/2013) sejak pukul 22.00 WIB.
Sementara itu, aplikasi BBM di Android yang masih dalam tahap uji coba atau tidak resmi akan dinonaktifkan. Pengguna Android yang telanjur mengunduh aplikasi tersebut harus mengunjungi situs web www.bbm.com untuk mendaftar dan update aplikasi BBM resmi untuk Android.
BlackBerry tidak mengungkap kapan perusahaan akan kembali merilis aplikasi BBM resmi untuk Android dan iPhone.
Reimer menegaskan, masalah yang ditimbulkan dari aplikasi BBM di Android dan iPhone ini tidak akan berdampak pada layanan BBM untuk pengguna ponsel BlackBerry.
Sabtu, 07 September 2013
Diam-Diam, SBY Bentuk Tim untuk Pemindahan Ibu Kota
Empat tahun lalu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ternyata
diam-diam memikirkan kemungkinan Indonesia untuk membangun pusat
pemerintahan yang baru di luar Jakarta. Bahkan, ia sudah membentuk tim
kecil untuk mulai memikirkan kemungkinan pemindahan ibu kota kita.
Rencananya, pusat ekonomi, perdagangan, dan lain-lain tetap di Jakarta. "Sementara pusat pemerintahan kita pindahkan ke tempat yang lain," katanya dalam keterangan resmi, Sabtu (7/9).
Wacana itu pun sempat muncul ke permukaan, namun ia tetap diam. Alasannya, karena takut didebat atau disalahkan. "Sebaliknya kalau saya mengatakan tidak perlu kita memikirkan pusat pemerintahan yang baru, tetap disalahkan juga," lanjutnya.
Ia mengaku memikirkan bagaimana kondisi Jakarta 30 tahun mendatang. Karenanya, SBY pun menyerahkan kepada presiden selanjutnya untuk memikirkan ibu kota baru selain Jakarta.
"Kalau memang secara ekonomi kita sudah kuat, pertumbuhan, GDP, income per kapita, kemudian kalau memang tidak ada solusi yang baik untuk mengatasi masalah Jakarta dan ada urgensi yang tidak bisa ditunda-tunda lagi, tidak keliru kalau kita memikirkan suatu tempat yang kita bangun menjadi pusat pemerintahan yang baru," paparnya.
SBY memberi contoh negara yang sudah memisahkan pusat pemerintahan dengan ekonomi. Seperti Turki, Australia, dan Malaysia. Diakuinya, setiap pilihan akan ada nilai tambah dan kekurangan. Namun, ia memastikan jika ada pusat pemerintahan yang baru, Jakarta akan jauh lebih baik. Pusat pemerintahan yang baru pun dapat berfungsi secara efektif.
"Pelajari misalkan apa yang terjadi dengan adanya Putra Jaya, sedangkan Kuala Lumpur juga masih bisa berfungsi dengan baik. Yang bisa kita petik adalah biayanya tentu tidak sedikit. Biaya ekonomi, dan barangkali juga biaya politik, biaya sosial dan sebagainya," tuturnya.
Rencananya, pusat ekonomi, perdagangan, dan lain-lain tetap di Jakarta. "Sementara pusat pemerintahan kita pindahkan ke tempat yang lain," katanya dalam keterangan resmi, Sabtu (7/9).
Wacana itu pun sempat muncul ke permukaan, namun ia tetap diam. Alasannya, karena takut didebat atau disalahkan. "Sebaliknya kalau saya mengatakan tidak perlu kita memikirkan pusat pemerintahan yang baru, tetap disalahkan juga," lanjutnya.
Ia mengaku memikirkan bagaimana kondisi Jakarta 30 tahun mendatang. Karenanya, SBY pun menyerahkan kepada presiden selanjutnya untuk memikirkan ibu kota baru selain Jakarta.
"Kalau memang secara ekonomi kita sudah kuat, pertumbuhan, GDP, income per kapita, kemudian kalau memang tidak ada solusi yang baik untuk mengatasi masalah Jakarta dan ada urgensi yang tidak bisa ditunda-tunda lagi, tidak keliru kalau kita memikirkan suatu tempat yang kita bangun menjadi pusat pemerintahan yang baru," paparnya.
SBY memberi contoh negara yang sudah memisahkan pusat pemerintahan dengan ekonomi. Seperti Turki, Australia, dan Malaysia. Diakuinya, setiap pilihan akan ada nilai tambah dan kekurangan. Namun, ia memastikan jika ada pusat pemerintahan yang baru, Jakarta akan jauh lebih baik. Pusat pemerintahan yang baru pun dapat berfungsi secara efektif.
"Pelajari misalkan apa yang terjadi dengan adanya Putra Jaya, sedangkan Kuala Lumpur juga masih bisa berfungsi dengan baik. Yang bisa kita petik adalah biayanya tentu tidak sedikit. Biaya ekonomi, dan barangkali juga biaya politik, biaya sosial dan sebagainya," tuturnya.
Langganan:
Postingan (Atom)