Selasa, 14 Februari 2012

Alves doubts Bernabeu final

Dani Alves believes the Copa del Rey final between Barcelona and Athletic Bilbao will not be held at the Estadio Santiago Bernabeu.
The last time Barca and Athletic met in the King's Cup decider, at Valencia's Estadio Mestalla in 2009, fans with pro-Catalan and Basque sympathies booed the Spanish national anthem.
The choice of venue for this year's decider has become a point of contention, and Barca fullback Alves doubts the Royal Spanish Football Federation (RFEF) will be keen to allow a similar incident to take place at the home of Real Madrid.
"We know that, in terms of capacity, the Bernabeu puts itself forward (as the ideal venue)," Alves said.
"But I believe that Barcelona will never be allowed to play a final at the Bernabeu."
"We just do not want it to be on Athletic's pitch (at San Mames)."
Despite Alves' concerns, Barca secretary and spokesman Toni Freixa is confident an agreement can be reached to stage the final in the capital.
"It should be an honour for the Santiago Bernabeu and for Spanish football, the final being staged on a stage like that between two big clubs," he told Mundo Deportivo.
"We insist that this must be the stadium. I am optimistic as possible because we want to throw a big party for Spanish football."
"At the moment, we are in the process of proposing the Santiago Bernabeu as the final and we hope that it will be possible because it is the ideal scenario."
"We seek a field that meets the criterion of maximum capacity and equidistance between the two cities, in the interests of our fans."
"We understand that the ground which meets these criterion is the Santiago Bernabeu and that is something we have made known to federation in conjunction with the Athletic Bilbao."
"In the coming days we can hold a meeting (with the RFEF) to nominate the venue."
Barcelona defeated Real 3-1 on aggregate to reach the final, while Bilbao saw off second-tier club Mirandes 8-3 over two legs of their semi-final.

Fergie ponders what might have been

Manchester United boss Sir Alex Ferguson says his team would have made the Champions League final if they had reached the knockout stages.
This year marks the first time in 16 seasons that United have failed to feature in the knockout rounds and they will instead venture into the Europa League, where they are set to face Dutch outfit Ajax on Thursday.
United’s failure to overcome Swiss side Basel in their final group game disappointed Ferguson and he feels the Red Devils would have made the final had they kept their concentration in that match.
"It was a massive disappointment because my feeling is that if we'd gone through, we would have gone on to the final," Ferguson told reporters.
"For me, the problem was the home game against Basel."
"We were 2-0 up and then missed four or five clear-cut chances. We ended up losing our concentration and though we managed to salvage a draw, it was a bad result for us."
"It left us having to go and get at least a point in the return game. And though we dominated the match, we didn't score, and when that happens, you don't deserve to win."
Ferguson believes the side that defeated them in last season's final, Barcelona, remain the team to beat in the Champions League, but added that La Liga leaders Real Madrid are also contenders.
"Barcelona are the best team in Europe – although Real Madrid are closing the gap on them. The lead they've got in the league shows that," Ferguson said, referring to Real's 10-point lead over Barca in the Spanish top flight.
"They might be on the same level as them soon, but for the moment Barca have still got that magical ability to play a game that's beyond everyone else."
"When Lionel Messi, Xavi and Andres Iniesta are on song, they're just unstoppable."
"I think we've got the ambition to compete with Barcelona and Real Madrid and we decided a few years ago to create a structure with young players, like Wayne Rooney and Nani."
"All we've had to do since then is just build things around a few young players. So I don't feel we're that far away from Barcelona and Real Madrid."

Jumat, 03 Februari 2012

Alasan Yang Memungkinkan Mou-Real Bercerai

Santer terdengar musim ini akan menjadi musim terakhir pengabdian Jose Mourinho di Santiago Bernabeu, lalu apa alasan yang memungkinkan hal itu bisa terjadi?

Meski sejatinya kontra Mou bersama Los Blancos masih tersisa 18 bulan, namun beberapa kabar yang datang mengindikasikan keduanya akan bercerai di akhir musim ini, dan semua itu demi kebaikan Real Madrid sendiri.

Salah satu sahabat terdekat Mou sempat menceritakan hal ihwal yang ada di Madrid, dirinya menjelaskan bahwa perbedaan mendasar struktur klub yang ada di Spanyol yang akhirnya mengorbankan The Special One yang sejatinya masih begitu disukai oleh Presiden Madrid saat ini, Florentino Perez.

Karakter Mou yang keras dan cenderung tak bersahabat dengan media dipandang tidak akan selaras dengan citra Madrid yang selama ini dibangun secara elegan, belum lagi politik Spanyol yang lebih kental masuk ke area sepak bola.

"Jose masih memiliki hubungan yang luar biasa baiknya dengan Presiden Florentino Perez juga Direktur Umum Jose Angel Sanchez. Mereka berdua juga paham kerja yang sedang ia lakukan," ucap sang sahabat kepada The Sun.

"Namun mereka juga paham bahwa karakter Jose yang keras dan kuat juga merupakan masalah yang harus dihadapi klub tersebut,"

"Mereka paham bahwa Jose punya kekuatan untuk melawan ego pemain bintang yang ada di ruang ganti, dan mereka pun paham hanya Jose Mourinho yang sanggup memberi mereka gelar,"

"Sama sekali bukan kesalahan, mereka ingin Jose bertahan, dia didukung penuh tentu saja. Namun masalah di Bernabeu adalah media dan juga campur tangan politik,"

"Madrid adalah klub tanpa pemilik (kepemilikan tunggal perorangan), Presiden dipilih silih berganti, siapa yang paling bisa menghasilkan uang akan disukai,"

"Jadi setiap orang bertarung untuk menuju ke sana (posisi Presiden), pemain senior, pelatih senior, direktur senior, mantan politikus, dan juga pebisnis,"

"Bagi orang-orang ini Madrid layaknya El Dorado (Tambang Emas), maka dari itu orang-orang ini melobi media untuk menjelekkan Presiden terpilih dan juga orang-orangnya, dan juga pesaing mereka,"

"Hal seperti ini yang ibaratnya menggali 'lubang dalam' bagi orang-orang yang terlibat, dan Jose sama sekali tidak mau ambil bagian, dia tidak menikmati kondisi tersebut, dan dia tidak layak pastinya diperlakukan seperti itu,"

"Jadi sekarang fokus Mourinho hanya satu, secepatnya memenangi Liga dan mungkin juga Liga Champions, kemudian pergi dari sana, pastinya untuk kembali ke Inggris," pungkas sang sumber.

Sir Bobby: Saya Ingin Lihat Messi Berkostum MU

Sir Bobby Charlton menyanjung talenta dahsyat Barcelona, Lionel Messi. Dia mengaku sangat ingin melihat Messi dalam balutan warna merah kostum kebesaran klub tercintanya, Manchester United.

Dia menuturkan: “Di klub manapun Messi berada, dia pasti jadi pemain yang hebat. Saya tidak yakin ada klub yang sanggup merebutnya dari Barcelona. Jika itu terjadi, mereka telah mendapatkan yang terbaik di dunia. Dia sungguh pemain yang fantastis.”

Sir Bobby adalah anggota Laureus Academy, yang Minggu (05/2) nanti akan mengambil keputusan final tentang siapa saja pemenang Laureus Sports Awards dalam enam kategori - world sportsman, world sportswoman, world team, world comeback, sportsperson with a disability dan world action sportsperson.

Messi dinominasikan untuk kategori world sportsman dan bersaing dengan Usain Bolt (atletik), Novak Djokovic (tenis), Cadel Evans (balap sepeda), Dirk Nowitzki (basket) serta Sebastian Vettel (Formula 1).

Charlton mengagumi kemampuan Messi sebagai seorang pesepakbola: “Dia tidak besar, tapi dia sanggup berdiri sementara orang-orang di sekitarnya berjatuhan. Beberapa gol hasil kreasinya adalah gol-gol yang luar biasa. Messi sungguh pemain kecil yang sensasional dan Argentina patut bersyukur karena sudah memilikinya.

“Dia punya naluri yang tajam serta tahu kapan lawan mencoba menghentikan maupun melanggarnya - dan dia bisa membacanya kurang dari sedetik sebelum itu terjadi. Jika dilanggar, dia akan tetap berdiri selama dia bisa. Dia tidak melakukan diving. Menurut saya, seperti itulah para pemain Argentina."

“Para pemain Argentina adalah orang-orang yang tangguh, dan mereka tidak diving.”

Pele pernah disorot setelah menilai Messi belum layak disebut all-time great karena kontribusi minimnya bagi Argentina, tapi Charlton tidak setuju.

“Dia berada di level yang sama dengan Alfredo Di Stefano, Johan Cruyff dan Pele,” tutur Charlton. “Saat mengakhiri kariernya kelak, dia akan otomatis berada di tempat yang sama dengan mereka; pemain yang akan selalu dibicarakan sepanjang masa."

“Dia adalah pencetak gol alami. Biarkan Messi masuk area pertahanan lawan, dan dia akan menunjukkan kehebatannya."

Klub Messi, Barcelona, juga dinominasikan untuk kategori world team dalam seremoni yang akan digelar di London tersebut. 

Kamis, 02 Februari 2012

Pep: Biarkan Madrid Juara, Kami Tetap Rendah Hati

Josep Guardiola mengatakan pemainnya siap untuk mengakui kekalahan dari Real Madrid, jika akhirnya Barcelona tidak bisa mempertahankan trofi La Liga musim ini.

Barca kini tertinggal 7 poin dari Madrid di puncak klasemen setelah hanya bisa bermain imbang 0-0 menghadapi Villarreal. Melihat kenyataan ini, Guardiola mengatakan jika timnya akan siap menerima apapun yang terjadi di akhir musim nanti.

"Jika Madrid memenangkan Liga, maka biarkan saja hal itu terjadi. Tetapi kami akan tetap menjadi contoh baik ketika mendapat hasil seri atau ketika kalah. Kami tetap rendah hati dalam kekalahan dan kemenangan," ucap Guardiola dalam jumpa pers hari Rabu (01/02) kemarin.

Guardiola juga berbicara mengenai komentar Xavi dan Lionel Messi yang mengeluarkan kritik pedas kepada wasit. Pelatih berusia 41 tahun ini merasa terganggu dengan adanya konflik dengan wasit.

"Dalam kurun waktu 4 tahun saya menangani klub ini, kami tidak pernah berbicara mengenai kepemimpinan wasit. Konflik dengan wasit mengganggu saya, kita akan melihat sepak bola dengan penuh rasa curiga," pungkas Guardiola. 

Statistik: Messi Paling Banyak Kehilangan Bola

Fakta mengejutkan dipublikasikan oleh SuperDeporte, dengan menyebutkan jika Lionel Messi adalah pemain yang paling sering kehilangan bola di La Liga musim ini.

Messi saat ini disebut sebagai salah satu pemain dengan skill dribling terbaik di dunia. Namun statistik yang diungkapkan oleh SuperDeporte menyebutkan jika pemain asal Argentina ini kehilangan bola sebanyak 279 kali musim ini.

DI tempat kedua dan ketiga diisi dengan pemain Espanyol, Didac Vila yang kehilangan 251 kali dan Joan Verdu yang kehilangan bola sebanyak 241.

Meski begitu, kehadiran Messi masih begitu krusial bagi Barca. Fakta menyebutkan jika La Blaugrana memenangkan 89 persen laga mereka saat Messi mencetak gol. Sementara Timnas Argentina hanya memenangkan 59 persen laga mereka ketika Messi absen mencetak gol.

Messi sudah mencetak 141 gol di 197 pertandingan La Liga bersama dengan Barca sejak melakoni debut di tahun 2004 silam.

Minggu, 29 Januari 2012

Buffon Ditawari Jadi Bintang Film Porno Oleh Rocco Siffredi

Pada bursa transfer musim dingin ini sebuah tawaran meluncur kepada kiper Juventus, Gianluigi Buffon. Uniknya bukan tawaran pindah klub seperti umumnya, melainkan tawaran untuk memasuki dunia film porno.

Jika nanti pria yang akrab disapa Gigi ini gantung sarung tangan kipernya, ia diharapkan mau terjun ke industri film dewasa. Tawaran nyleneh ini sebetulnya dipicu sanjungan sang istri di media Italia beberapa waktu sebelumnya.

Alena Seredova, istri Buffon yang aslinya berkewarganegaraan Republik Ceska berkomentar bahwa kemampuan sang suami dalam 'berkegiatan' di atas ranjang begitu memukau.

Bahkan ia sebut melebihi salah satu bintang porno tersohor negeri Spaghetti, "Dia begitu hebat di tempat tidur, bahkan lebih hebat dari Rocco Siffredi," ucap Alena kepada majalah wanita Italia, Verrisimo.

Kemudian Rocco yang mengetahui hal itu menimpali komen tersebut kepada Tuttopsport. "Buffon mungkin memang lebih baik dari saya, namun saya ingin melihat itu semua di depan kamera,"

"Jika harus dibandingkan dengan saya, Buffon itu masih seperti anak kecil. Saya punya saran untuknya, jika ia pensiun, dia harus datang ke saya untuk mendapatkan sebuah pekerjaan. Saya butuh pria sejati," imbuh aktor dewasa yang sempat berperan sebagai Tarzan tersebut.