Kamis, 21 Maret 2013

Thiago Silva: Gabung Barcelona Adalah Impian Saya

Defender PSG, Thiago Silva, ternyata masih memiliki penyesalan atas gagalnya negosiasi transfer ke Barcelona musim panas ini.

Pemain asal Brasil ini sempat menjalin kontak dengan Barca, sebelum akhirnya Silva memutuskan untuk memperpanjang kontrak di Parc Des Princes.

"Beberapa hal terjadi dalam negosiasi tersebut, yang sayangnya membuat saya memutuskan untuk tidak melanjutkan pembicaraan dengan Barcelona," ungkap Silva kepada reporter.

"Tentu sebuah kabar buruk bagi saya dan keluarga. Adalah mimpi bagi saya untuk mengenakan jersey Barca suatu saat nanti, namun hal itu tidak terjadi."

Meskipun demikian, eks penggawa AC Milan ini menyatakan komitmennya di Paris dan akan melakukan yang terbaik untuk membawa klub yang dibelanya saat ini tersebut untuk meraih gelar.

"Sejak saat itu saya memutuskan untuk bertahan di PSG. Saya mengenakan jersey kami dan sangat senang bisa membantu klub meraih gelar," sambung kapten Timnas Brasil ini.

Obama: Palestina Layak Merdeka dan Berdaulat

Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengatakan, pendudukan Israel di Tepi Barat harus diakhiri. Dia menambahkan bahwa rakyat Palestina layak atas sebuah negara merdeka dan berdaulat. Obama juga mengatakan dia "sangat berkomitmen" untuk menciptakan sebuah negara Palestina dan hal itu tetap menjadi prioritas pemerintahannya, seperti dilaporkan Press TV.
"Palestina pantas memiliki sebuah negara berdaulat. AS sangat berkomitmen untuk masalah itu sehingga sebuah negara merdeka Palestina terbentuk," kata Obama pada konferensi pers setelah pembicaraan dengan Kepala Otorita Palestina Mahmud Abbas di Ramallah. "Rakyat Palestina layak memiliki harapan dan menuntuk hak-hak mereka," tegas Obama.
Presiden AS menggambarkan solusi dua negara sebagai satu-satunya cara untuk mengakhiri dekade panjang konflik Israel-Palestina. Dia juga mengkritik perluasan permukiman Israel di wilayah Palestina pendudukan, dan menggambarkannya sebagai hambatan bagi apa yang disebut perundingan damai.
Komentar itu muncul sehari setelah ia bersumpah untuk memberikan dukungan tak tergoyahkan kepada Israel dan menyatakan bahwa aliansi antara Washington dan Tel Aviv adalah abadi.
Warga Palestina telah mengadakan protes menentang kunjungan Obama ke Tepi Barat selama beberapa hari terakhir. Para demonstran mengatakan, Presiden AS tidak berbuat cukup untuk menghentikan kegiatan pemukiman Israel dan penangkapan sewenang-wenang warga Palestina oleh tentara Zionis.

Khamenei: Iran Akan Musnahkan Israel

MASYHAD -- Pemimpin tertinggi republik Islam Iran, Ayatollah Ali Khamenei, Kamis (21/3) menegaskan Iran akan memusnahkan kota-kota di Israel seperti Tel Aviv dan Haifa. Hal itu dilakukan jika Israel menyerang Iran.

‘’Sesekali para pemimpin rezim Zionis mengancam Iran dengan serangan militer. Mereka harus tahu bahwa jika mereka melakukan kesalahan, Republik Islam Iran akan memusnahkan Tel Aviv dan Haifa,’’ kata Khamenei dalam pidato yang disiarkan televisi seperti dikutip dari Al Arabiya, Jumat (22/3).

Pemimpin yang memiliki peran dalam semua keputusan penting di Iran itu menjelaskan bahwa  Israel terlalu kecil untuk disebut musuh, dan Amerika Serikat (AS) adalah pusat permusuhan terhadap republik Islam.

Khamaeni memberikan komentar serangan terhadap Israel  dalam pidato memperingati hari pertama tahun kalender baru Persia. Pidatonya di Kota Masyhad dan disiarkan langsung oleh radio pemerintah Iran.

Pernyataan Khamaeni juga diucapkan setelah Israel menyambut jaminan Presiden AS Barack Obama untuk melawan Iran.

‘’Presiden (Obama) secara tegas berkomitmen untuk bertindak melawan program nuklir Iran dan memperkuat militer, kerja sama diplomatik, dan intelijen antara kedua negara,’’ kata Menteri Intelijen Israel yang baru, Yuval Steinitz, Kamis.

Steinitz menambahkan, AS juga memulai pembahasan mengenai perpanjangan bantuan militer ke Israel. Pada konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Rabu (20/3), Obama mengatakan, Washington akan mengadakan pembicaraan untuk memperbarui paket bantuan militer bagi Israel setelah masa berlakunya habis pada tahun 2017 mendatang.

Israel, yang diyakini memiliki senjata nuklir beberapa kali telah mengancam untuk mengambil tindakan militer terhadap Iran jika diplomasi gagal untuk menghentikan program nuklir Iran.

Israel menduga progam nukir itu diperuntukkan sebagai senjata. Tapi Iran membantanya dan mengatakan program nuklirnya untuk tujuan damai.

Dikira Sampah, Mangkuk Antik Laku Rp 21,6 Miliar

NEW YORK - Sampah bagi seseorang mungkin saja merupakan harta bagi orang lain. Sebuah keluarga di New York, yang tidak disebutkan namanya, iseng membeli sebuah mangkuk seharga beberapa dollar AS pada tahun 2007.

Mangkuk itu dibeli di sebuah acara bersih-bersih barang yang sudah tidak terpakai lagi dari sebuah rumah. Setelah berkonsultasi dengan ahli keramik, ternyata mangkuk itu merupakan mangkuk keramik antik bernilai tinggi yang berasal dari Dinasti Song Utara di China. Usianya pun sudah lebih dari 1.000 tahun.

Setelah mengetahui mendapatkan barang berharga, pemiliknya melelang mangkuk itu di balai lelang Sotheby’s. Pada awalnya, Sotheby’s memperkirakan dapat menjual mangkuk itu pada kisaran harga 200.000-300.000 dollar AS atau sekitar Rp 1,9 miliar-Rp 2,9 miliar. Ternyata, seorang pedagang barang antik dari London rela merogoh koceknya dan membayar mangkuk itu seharga 2,225 juta dollar AS atau sekitar Rp 21,6 miliar.

Sotheby’s mengatakan hanya mengetahui ada satu mangkuk lain yang hampir identik dan berukuran sama, yakni berdiameter 12,7 sentimeter, seperti mangkuk itu. Mangkuk dengan ukuran serupa itu sudah menjadi koleksi British Museum di London selama lebih dari 60 tahun. Wah....(Reuters/UPI/joe)

syria's opposition form their own secret police

BEIRUT - Just the mention of the word would send shivers down the spine of Syrians: "mukhabarat", or secret police. Abuses by President Bashar al-Assad's feared security units were among the reasons Syrians took to the streets in March 2011, leading to an uprising that has become a civil war.
But now some of the opposition fighting Assad say they have set up a mukhabarat of their own to "protect the revolution", monitor sensitive military sites and gather military information to help opposition plan attacks against government forces.
"We formally formed the unit in November. It provides all kind of information to (opposition) politicians and fighters. We are independent and just serve the revolution," said a opposition intelligence officer who goes under the name Haji.
Opposition commanders had put Reuters in touch with Haji, who is based in Syria, via Skype on condition he not be identified. Haji said most of the opposition mukhabarat's members were army defectors and former intelligence officers, and that the information they gathered was distributed to all anti-Assad factions and opposition brigades without discrimination.
However, the organization appears to operate independently from the main opposition Syrian National Coalition and the Free Syrian Army, effectively answering to itself. Haji was careful to distinguish between its methods and those of the secret police under Assad, saying he was aware of the feared reputation of the government's internal spy services.
"Our work is organized, we have an internal law and we are committed to international laws and human rights," he said, speaking briefly over Skype.
The new opposition body has operated secretly for months, Haji said, helping fighters carry out attacks on government targets. He did not specifically claim credit for a bomb attack on a security headquarters in Damascus in July that killed five of Assad's top security officials, including his defense minister and his brother-in-law, who was an intelligence chief.
"We have our spies among the regime who are providing us with information that we need, including military information."

The most ruthless
Syrians have long exchanged horror stories of the dungeons of the intelligence branches where dissidents were incarcerated, often tortured and sometimes killed. Opposition activists insist their own mukhabarat will be nothing like those Assad inherited from his father, the late President Hafez al-Assad.
"The word security should mean the security of the people," said an opposition activist using the name Abu Hisham in Aleppo.
In the Arab world's many past or present police states, Syria's mukhabarat has long had a reputation as one of the most ruthless. It consists of at least five powerful agencies who spy on each other, tap phones of dissidents and vie for power.
Created under French Mandate rule of Syria from 1923-43, the secret police became ever more powerful under Hafez al-Assad, who ruled with an iron fist from 1971 until his death in 2000.
Corruption, personal interests and a lack of communication among its branches might appear to offer avenues for rebels to infiltrate Assad's mukhabarat, but the security services are dominated by the Syrian leader's tight-knit Alawite minority.
The Alawites, who make up about 12 percent of Syria's 23 million people, have rallied behind Assad, fearing revenge by the mostly Sunni Muslim rebels if he is toppled. Other minorities, which include Druze, Christians and Shi'ites, fear for their freedoms if the armed revolt brings Sunni Islamist hardliners to power.

Malala's father given diplomatic role in UK

he father of a teenage Pakistani activist shot in the head by Taliban for advocating girls' education has been given a diplomatic post in the UK. The father, Ziauddin Yousufzai, runs a school for women in Pakistan.
Malala Yousufzai has been recovering at a hospital in Birmingham, England, after she was shot in October in Pakistan. The Taliban have vowed to target her again.
Pakistan's High Commissioner to Britain, Wajid Shamsul Hasan, confirmed a BBC report Wednesday saying that Malala's father, Ziauddin, has been appointed Pakistan's education attache in Birmingham.
The position — with an initial 3-year commitment — virtually guarantees Malala will remain in the UK. Malala's case won worldwide recognition for the struggle for women's rights in Pakistan. In a sign of her reach, the 15-year-old made the shortlist for Time magazine's "Person of the Year" for 2012.

Senin, 18 Maret 2013

Lionel Messi Ubah Buku Sejarah sepak bola dunia dari pele dan maradona

Lionel Messi tampaknya hadir di lapangan hijau untuk mengubah buku sejarah jagat sepak bola. Penyerang Barcelona itu kembali menorehkan catatan individual mengesankan di usianya yang masih 25 tahun.

Dua pekan lalu, Messi baru saja memecahkan rekor baru saat mencetak satu gol ke gawang Deportivo La Coruna dalam laga lanjutan La Liga. Pemain asal Argentina berhasil memecahkan rekor dunia dengan selalu menyumbangkan gol dalam 17 laga beruntun di kompetisi liga.
Seperti dilansir laman resmi klub, Messi melewati torehan milik penyerang Polandia Teodor Peterek. Pemain klub Ruch Chorzow itu mencetak gol dalam 16 laga beruntun pada medio 1937-38.

Catatan Messi tidak berhenti di angka 17. Ia memperpanjang rekor barunya dengan kembali mencetak gol saat Barca menaklukkan Rayo Vallecano, 3-1, Senin (18/3). Pemegang empat gelar pemain terbaik dunia itu menyumbangkan dua gol dalam laga yang berlangsung di Camp Nou. Penampilan yang mengundang decak kagum asisten pelatih Barca, Jordi Roura.

"Hidup lebih mudah ketika anda memiliki Leo Messi," ujarnya selepas laga, seperti dilansir laman resmi klub.

Messi menjadi pemain pertama di dunia dan dalam sejarah kompetisi La Liga yang bisa mencetak gol dalam 18 laga beruntun. Penyerang kelahiran Rosario itu kembali menempatkan namanya dalam buku sejarah. Dua gol ke gawang Vallecano menambah koleksi Messi menjadi 42 di kompetisi liga musim ini.
Ia masih berpeluang untuk menyamai torehan 50 golnya musim lalu. Jumlah gol terbanyak bagi seorang pemain dalam satu musim di ajang teratas Negeri Matador.