Majapahit adalah kerajaan agraris yang mengembangkan kemaritiman secara
luas di Nusantara dan pengaruhnya mencapai wilayah Asia Tenggara. Sampai
sekarang, para ahli sejarah ataupun arkeologi terus mencari bukti-bukti
bahwa Majapahit memiliki armada laut yang kuat.
Hal itu
mengemuka dalam diskusi bertema ”Apakah Betul Majapahit Negara
Maritim?”, Jakarta, Jumat (1/3/2013). Tema itu merupakan bagian dari
tema besar diskusi dua bulanan yang mengangkat persoalan tentang Maritim
dan Rempah pada Masa Kolonial dan Post Kolonial. Diskusi rutin tersebut
diadakan dalam rangka Road to Borobudur Writer and Cultural Festival,
November 2013.
Susanto Zuhdi, ahli sejarah maritim; Agus Aris
Munandar, arkeolog dari Universitas Indonesia; dan Irawan Nugroho,
filolog dari Universitas Gadjah Mada yang menulis buku Majapahit Negara
Maritim, hadir sebagai pembicara.
Agus mengatakan, Majapahit
memiliki pejabat tinggi di bidang kemaritiman. Aktivitas Majapahit yang
membuktikan berkembangnya bidang kemaritiman pada kerajaan tersebut
justru datang dari luar Jawa, Kalimantan, Bali, Sumatera, dan
Semenanjung Malaysia.
Irawan Nugroho mengatakan, sejarah maritim
Majapahit dan Jawa hancur bukan oleh Eropa, tetapi oleh bangsa sendiri
yang apriori terhadap maritim.
Kerajaan di Jawa merupakan
perintis perdagangan hingga ke China. Kerajaan di Jawa juga merintis
teknologi untuk mencapai daratan China.
Susanto Zuhdi
menambahkan, selama ini sejarah mencatat Majapahit sebagai kerajaan
daratan. Buku karya Irawan Nugroho yang mengulas tentang Majapahit
sebagai kerajaan maritim patut diapresiasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar