Kisah perjuangan Presiden RI pertama, Ir Soekarno akan diangkat ke layar lebar.
Film berjudul 'Soekarno' itu dibuat Direktorat Jenderal (Dirjen)
Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan
diproduksi PT Cahaya Kristal Media.
Sutradara film tersebut, Viva Westi, mengatakan, film 'Soekarno' akan
berkisah tentang serpihan-serpihan peristiwa dari sebuah fase penting
dalam perjuangan Bung Karno. Ruang dan waktunya, saat pengasingan di
Ende Flores NTT pada 1934-1938.
Viva mengatakan, aktivitas
Soekarno yang menonjol selama pengasingan di Ende adalah usahanya untuk
mendalami ajaran Islam. Pemahaman Soekarno tentang ajaran Islam,
semakin tajam terutama setelah Ia menjalin korespondensi dengan TA
Hasan, seorang ulama pemimpin Persatuan Islam (Persis).
Sosok Soekarno dalam film ini diperankan Baim Wong, Ria Irawan
sebagai Inggit Ganarsih, dan Tio Pakusodewo menjadi Paradja. Menurut
Dirjen Kebudayaan (Kemendikbud) Kacung Maridjan, pemerintah berkewajiban
membantu dan ikut serta dalam produksi film nasional.
"Namun
pemerintah juga masih memiliki keterbatasan yaitu anggaran dan sumber
daya manusia," ujarnya dalam konferensi pers Film Soekarno, Kamis (5/9).
Kacung menjelaskan, sejauh ini pemerintah sudah dapat
memfasilitasi film-film non komersial yang berkualitas. Belum ada
ketentuan yang jelas apakah pemerintah bisa ikut terlibat dalam produksi
film komersil. Namun, jika dimungkinkan hal ini akan sangat berdampak
positif.
Kegiatan fasilitasi produksi film Soekarno dilakukan,
kata Kacung, untuk memproduksi film cerita berkualitas yang mengandung
nilai budaya, kearifan lokal dan pembangunan karakter bangsa sebagai
alat pembentukan jati diri bagi generasi muda.
Kacung menilai,
pemilihan tema cerita Presiden RI pertama tersebut sangat tepat. Karena,
Soekarno merupakan figur bapak bangsa yang memegang teguh budaya
lokal. Pribadinya, mencerminkan kearifan lokal, berkarakter dan berjiwa
kebangsaan. "Film Soekarno, sangat relevan dalam konteks saat ini,"
katanya.
Karena, kata Kacung, disadari atau tidak saat ini rasa
kebangsaan dan cinta tanah air pada generasi muda saat ini telah
memudar. Ia berharap, melalui film Soekarno bisa menumbuhkembangkan dan
memperkuat rasa kebangsaan pada generasi muda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar