Setelah sekian lama menahan komentarnya terhadap Gareth Bale di sepanjang bursa transfer musim panas lalu, akhirnya kali ini Carlo Ancelotti secara terbuka memuji kualitas pemain asal Wales tersebut.
Sebelumnya, pelatih Real Madrid tersebut selalu menolak mengemukakan pendapatnya mengenai kualitas Bale karena statusnya yang belum resmi menjadi pemain Los Blancos.
"Bale
adalah pemain yang sangat cepat. Selain kecepatan, ia juga memiliki
kualitas luar biasa dalam hal kontrol bola dan shooting," puji Ancelotti
dalam wawancara dengan UEFA.
"Dia adalah pemain yang dinamis
dengan kualitas istimewa. Saya memang belum memiliki kesempatan untuk
berbincang dengannya karena jeda internasional. Tapi kami telah
menyambutnya ke dalam klub dan menunggu kapan ia kembali."
Bale bergabung ke Santiago Bernabeu dengan megatransfer senilai 100 juta Euro dari Tottenham. Saat ini, Bale tengah menjalani tugas internasional membela Wales dalam Kualifikasi Piala Dunia 2014.
Karena
kondisinya yang kurang bugar, Bale hanya berada di bangku cadangan saat
Wales dikandaskan Makedonia dengan skor 1-2 dini hari tadi (07/09).
Sabtu, 07 September 2013
Beli Ozil, Arsenal Dicap Keliru
Keberhasilan Arsenal mendatangkan Mesut Ozil di musim panas ini memang dianggap banyak kalangan sebagai sebuah raihan bagus bagi klub London tersebut.
Namun anggapan ini rupanya tidak berlaku bagi legenda Liverpool, Kenny Dalglish. Pria yang juga pernah menangani The Reds tersebut malah menyebut Arsenal melakukan kekeliruan dengan membeli Ozil.
"Dengan datangnya Ozil, Arsene Wenger telah memperkuat sektor di mana sebelumnya Arsenal sudah kuat. Ia tak memperhatikan posisi lain yang mungkin harusnya merupakan prioritas yang lebih besar." ujar Dalglish dalam kolomnya di Daily Mirror.
Ozil dibeli Arsenal dari Real Madrid dengan transfer mencapai 42.4 juta pound sekaligus menjadi rekor pembelian termahal Meriam London. Namun Dalglish menganggap posisi lain lebih riskan jika diabaikan oleh Wenger.
"Bek tengah adalah satu dari posisi yang harusnya diperhatikan Wenger." lanjutnya merujuk pada menipisnya stok pemain di lini belakang The Gunners musim ini.
Lebih lanjut, King Kenny juga menyatakan meskipun Olivier Giroud mengawali musim ini dengan impresif, namun seharusnya Arsenal mendatangkan satu orang striker lagi untuk membuka peluang kompetisi serta sebagai pengganti kala Giroud mengalami cedera.
Namun anggapan ini rupanya tidak berlaku bagi legenda Liverpool, Kenny Dalglish. Pria yang juga pernah menangani The Reds tersebut malah menyebut Arsenal melakukan kekeliruan dengan membeli Ozil.
"Dengan datangnya Ozil, Arsene Wenger telah memperkuat sektor di mana sebelumnya Arsenal sudah kuat. Ia tak memperhatikan posisi lain yang mungkin harusnya merupakan prioritas yang lebih besar." ujar Dalglish dalam kolomnya di Daily Mirror.
Ozil dibeli Arsenal dari Real Madrid dengan transfer mencapai 42.4 juta pound sekaligus menjadi rekor pembelian termahal Meriam London. Namun Dalglish menganggap posisi lain lebih riskan jika diabaikan oleh Wenger.
"Bek tengah adalah satu dari posisi yang harusnya diperhatikan Wenger." lanjutnya merujuk pada menipisnya stok pemain di lini belakang The Gunners musim ini.
Lebih lanjut, King Kenny juga menyatakan meskipun Olivier Giroud mengawali musim ini dengan impresif, namun seharusnya Arsenal mendatangkan satu orang striker lagi untuk membuka peluang kompetisi serta sebagai pengganti kala Giroud mengalami cedera.
Perjuangan Soekarno Diangkat ke Layar Lebar
Kisah perjuangan Presiden RI pertama, Ir Soekarno akan diangkat ke layar lebar.
Film berjudul 'Soekarno' itu dibuat Direktorat Jenderal (Dirjen)
Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan
diproduksi PT Cahaya Kristal Media.
Sutradara film tersebut, Viva Westi, mengatakan, film 'Soekarno' akan berkisah tentang serpihan-serpihan peristiwa dari sebuah fase penting dalam perjuangan Bung Karno. Ruang dan waktunya, saat pengasingan di Ende Flores NTT pada 1934-1938.
Viva mengatakan, aktivitas Soekarno yang menonjol selama pengasingan di Ende adalah usahanya untuk mendalami ajaran Islam. Pemahaman Soekarno tentang ajaran Islam, semakin tajam terutama setelah Ia menjalin korespondensi dengan TA Hasan, seorang ulama pemimpin Persatuan Islam (Persis).
Sosok Soekarno dalam film ini diperankan Baim Wong, Ria Irawan sebagai Inggit Ganarsih, dan Tio Pakusodewo menjadi Paradja. Menurut Dirjen Kebudayaan (Kemendikbud) Kacung Maridjan, pemerintah berkewajiban membantu dan ikut serta dalam produksi film nasional.
"Namun pemerintah juga masih memiliki keterbatasan yaitu anggaran dan sumber daya manusia," ujarnya dalam konferensi pers Film Soekarno, Kamis (5/9).
Kacung menjelaskan, sejauh ini pemerintah sudah dapat memfasilitasi film-film non komersial yang berkualitas. Belum ada ketentuan yang jelas apakah pemerintah bisa ikut terlibat dalam produksi film komersil. Namun, jika dimungkinkan hal ini akan sangat berdampak positif.
Kegiatan fasilitasi produksi film Soekarno dilakukan, kata Kacung, untuk memproduksi film cerita berkualitas yang mengandung nilai budaya, kearifan lokal dan pembangunan karakter bangsa sebagai alat pembentukan jati diri bagi generasi muda.
Kacung menilai, pemilihan tema cerita Presiden RI pertama tersebut sangat tepat. Karena, Soekarno merupakan figur bapak bangsa yang memegang teguh budaya lokal. Pribadinya, mencerminkan kearifan lokal, berkarakter dan berjiwa kebangsaan. "Film Soekarno, sangat relevan dalam konteks saat ini," katanya.
Karena, kata Kacung, disadari atau tidak saat ini rasa kebangsaan dan cinta tanah air pada generasi muda saat ini telah memudar. Ia berharap, melalui film Soekarno bisa menumbuhkembangkan dan memperkuat rasa kebangsaan pada generasi muda.
Sutradara film tersebut, Viva Westi, mengatakan, film 'Soekarno' akan berkisah tentang serpihan-serpihan peristiwa dari sebuah fase penting dalam perjuangan Bung Karno. Ruang dan waktunya, saat pengasingan di Ende Flores NTT pada 1934-1938.
Viva mengatakan, aktivitas Soekarno yang menonjol selama pengasingan di Ende adalah usahanya untuk mendalami ajaran Islam. Pemahaman Soekarno tentang ajaran Islam, semakin tajam terutama setelah Ia menjalin korespondensi dengan TA Hasan, seorang ulama pemimpin Persatuan Islam (Persis).
Sosok Soekarno dalam film ini diperankan Baim Wong, Ria Irawan sebagai Inggit Ganarsih, dan Tio Pakusodewo menjadi Paradja. Menurut Dirjen Kebudayaan (Kemendikbud) Kacung Maridjan, pemerintah berkewajiban membantu dan ikut serta dalam produksi film nasional.
"Namun pemerintah juga masih memiliki keterbatasan yaitu anggaran dan sumber daya manusia," ujarnya dalam konferensi pers Film Soekarno, Kamis (5/9).
Kacung menjelaskan, sejauh ini pemerintah sudah dapat memfasilitasi film-film non komersial yang berkualitas. Belum ada ketentuan yang jelas apakah pemerintah bisa ikut terlibat dalam produksi film komersil. Namun, jika dimungkinkan hal ini akan sangat berdampak positif.
Kegiatan fasilitasi produksi film Soekarno dilakukan, kata Kacung, untuk memproduksi film cerita berkualitas yang mengandung nilai budaya, kearifan lokal dan pembangunan karakter bangsa sebagai alat pembentukan jati diri bagi generasi muda.
Kacung menilai, pemilihan tema cerita Presiden RI pertama tersebut sangat tepat. Karena, Soekarno merupakan figur bapak bangsa yang memegang teguh budaya lokal. Pribadinya, mencerminkan kearifan lokal, berkarakter dan berjiwa kebangsaan. "Film Soekarno, sangat relevan dalam konteks saat ini," katanya.
Karena, kata Kacung, disadari atau tidak saat ini rasa kebangsaan dan cinta tanah air pada generasi muda saat ini telah memudar. Ia berharap, melalui film Soekarno bisa menumbuhkembangkan dan memperkuat rasa kebangsaan pada generasi muda.
Ale dan Nia Tak Pilih Jakarta untuk Pengambilan Gambar
Suami istri artis peran sekaligus pembuat film Ari Sihasale (Ale) dan
Nia Zulkarnaen mengungkapkan, mereka tak memilih Jakarta sebagai tempat shooting film-film bikinan mereka.
"Komitmen kami, bukannya tidak mau shooting di Jakarta, tapi Jakarta kan sudah semua orang tahu. Kami cinta Indonesia yang cantik, luas, indah juga komplit. Makanya, kami enggak bosan cari cerita dari seluruh Indonesia, biar bisa kenalkan itu ke penonton," kata Nia di Jakarta, Kamis (5/9/2013).
Tak sekadar mengenalkan potensi alam Indonesia kepada para penikmat film-film mereka, keduanya mengaku ingin mendorong masyarakat untuk lebih mencintai Tanah Air.
"Kalau orang luar (negeri) saja liburan ke Indonesia, kenapa orang Indonesia enggak liburan di sini? Melalui film kita ingin bicara hal apa pun, nasionalisme, lingkungan, pendidikan," tambahnya.
Nia juga menjelaskan, misi lain yang ia bawa saat shooting di daerah adalah untuk memberi pelajaran dan pengalaman baru bagi masyarakat asli daerah sekaligus menjaring potensi mereka.
"Shooting di daerah itu biasanya kita tidak bawa kru yang banyak, jadi harus melibatkan masyarakat. Mereka yang direkrut di sana nantinya enggak cuma dapat honor, tapi juga pengalaman," katanya.
Bahkan, beberapa anggota kru yang pernah bergabung dalam tim produksinya saat shooting di daerah kini sudah banyak menerima panggilan untuk pengerjaan film di lokasi tersebut.
Meski bisa mendapatkan potensi luar biasa dari teman-teman di daerah, Ale sebagai sutradara mengaku sempat pula menemui kesulitan saat kali pertama harus mengarahkan para pemain yang putra asli daerah itu.
"Makanya perlu ada pelatihan, jadi nanti mereka tahu apa yang harus dilakukan. Tapi, makin mereka polos, makin bagus karena makin bisa akting natural. Film memang potret kehidupan asli mereka, itu yang kami mau," tutur Ale.
"Komitmen kami, bukannya tidak mau shooting di Jakarta, tapi Jakarta kan sudah semua orang tahu. Kami cinta Indonesia yang cantik, luas, indah juga komplit. Makanya, kami enggak bosan cari cerita dari seluruh Indonesia, biar bisa kenalkan itu ke penonton," kata Nia di Jakarta, Kamis (5/9/2013).
Tak sekadar mengenalkan potensi alam Indonesia kepada para penikmat film-film mereka, keduanya mengaku ingin mendorong masyarakat untuk lebih mencintai Tanah Air.
"Kalau orang luar (negeri) saja liburan ke Indonesia, kenapa orang Indonesia enggak liburan di sini? Melalui film kita ingin bicara hal apa pun, nasionalisme, lingkungan, pendidikan," tambahnya.
Nia juga menjelaskan, misi lain yang ia bawa saat shooting di daerah adalah untuk memberi pelajaran dan pengalaman baru bagi masyarakat asli daerah sekaligus menjaring potensi mereka.
"Shooting di daerah itu biasanya kita tidak bawa kru yang banyak, jadi harus melibatkan masyarakat. Mereka yang direkrut di sana nantinya enggak cuma dapat honor, tapi juga pengalaman," katanya.
Bahkan, beberapa anggota kru yang pernah bergabung dalam tim produksinya saat shooting di daerah kini sudah banyak menerima panggilan untuk pengerjaan film di lokasi tersebut.
Meski bisa mendapatkan potensi luar biasa dari teman-teman di daerah, Ale sebagai sutradara mengaku sempat pula menemui kesulitan saat kali pertama harus mengarahkan para pemain yang putra asli daerah itu.
"Makanya perlu ada pelatihan, jadi nanti mereka tahu apa yang harus dilakukan. Tapi, makin mereka polos, makin bagus karena makin bisa akting natural. Film memang potret kehidupan asli mereka, itu yang kami mau," tutur Ale.
Demi Jadi Model Iklan Pasta Gigi, Nirina Cabut Empat Gigi
Di masa remaja, aktris Nirina Zubir (33) sempat mengalami masalah
kepercayaan diri. Ini terkait dengan kondisi bentuk gigi serinya yang
ketika itu tidak rata alias gingsul.
"Gigi tidak rata sangat merepotkan. Kalau makan bakso, seledrinya suka nyempil," ujarnya seraya tertawa dalam peluncuran Bulan Kesehatan Gigi Nasional 2013, awal pekan ini.
Demi cita-cita menjadi model iklan pasta gigi, ketika itu, ia pun meminta ibunya untuk mengantar ke dokter gigi. Tak tanggung-tanggung, empat gigi serinya dicabut dalam satu hari.
"Dokter, sih, menyarankan satu hari dicabut dua (gigi) saja. Tetapi, aku minta itu dicabut sekaligus. Jadinya, pulang ompong, tapi masih bisa makan kerupuk," kata mantan VJ MTV tersebut.
Setelah giginya rapi, Nirina lebih percaya diri tampil di depan kamera. Kariernya sebagai aktris dan bintang iklan pun kian melesat. "Tetapi, sayangnya, sampai sekarang belum kesampaian juga jadi bintang iklan pasta gigi," ujarnya terkekeh.
Belajar dari pengalaman itu, ia kini menaruh perhatian khusus pada kesehatan dan kerapian gigi anak-anaknya. Dua anaknya yang masih berusia balita pun mulai diperkenalkan dengan dokter gigi.
"Gigi gingsul bisa dicegah jika sedini mungkin kita melakukan observasi dan perawatan," kata Nirina yang melarang anak-anaknya memakan permen. (jon)
"Gigi tidak rata sangat merepotkan. Kalau makan bakso, seledrinya suka nyempil," ujarnya seraya tertawa dalam peluncuran Bulan Kesehatan Gigi Nasional 2013, awal pekan ini.
Demi cita-cita menjadi model iklan pasta gigi, ketika itu, ia pun meminta ibunya untuk mengantar ke dokter gigi. Tak tanggung-tanggung, empat gigi serinya dicabut dalam satu hari.
"Dokter, sih, menyarankan satu hari dicabut dua (gigi) saja. Tetapi, aku minta itu dicabut sekaligus. Jadinya, pulang ompong, tapi masih bisa makan kerupuk," kata mantan VJ MTV tersebut.
Setelah giginya rapi, Nirina lebih percaya diri tampil di depan kamera. Kariernya sebagai aktris dan bintang iklan pun kian melesat. "Tetapi, sayangnya, sampai sekarang belum kesampaian juga jadi bintang iklan pasta gigi," ujarnya terkekeh.
Belajar dari pengalaman itu, ia kini menaruh perhatian khusus pada kesehatan dan kerapian gigi anak-anaknya. Dua anaknya yang masih berusia balita pun mulai diperkenalkan dengan dokter gigi.
"Gigi gingsul bisa dicegah jika sedini mungkin kita melakukan observasi dan perawatan," kata Nirina yang melarang anak-anaknya memakan permen. (jon)
Sehari Sesudah Dilamar, Zaskia Gotik Akhiri Pertunangannya
Penyanyi dangdut Zaskia "Gotik" atau "Goyang Itik" (23), yang dilamar
oleh pria bernama Vicky Prasetyo pada Minggu (1/9/2013) di Jakarta,
mengungkapkan bahwa ia telah mengakhiri hubungan pertunangannya itu.
Alasannya, ia sudah tidak kuat mendengar aduan dari sejumlah perempuan
lain yang berisi tudingan bahwa Vicky telah membohongi mereka.
"Aku sudah putuskan, aku tidak ada lagi hubungan dengan Vicky. Masa lalu dia seperti itu. Senin paginya, 2 September (2013) Neng sudah putuskan, batalkan, dan mengakhiri," kata Zaskia, yang menyebut dirinya Neng, dalam jumpa pers di kantor perusahaan rekaman Nagaswara, Jakarta, Kamis (5/9/2013).
Pelantun "Satu Jam Saja" ini mengaku pedih. Tetapi, semakin banyak pihak yang mengadu merasa dirugikan oleh tindak-tanduk tunangannya, Zaskia menjadi yakin untuk mengakhiri hubungan tersebut dengan segera.
"Jujur, Neng sangat sedih, sangat terpukul dengan adanya seperti ini. Banyak orang yang meyakinkan, banyak yang jelaskan, Vicky seperti ini. Bukan satu-dua orang yang jelaskan, tapi banyak," terangnya.
Zaskia mengungkapkan, sebelum dilamar Vicky, ia dekat dengan pria tersebut selama enam bulan. Selama perkenalan itu, menurut Zaskia, Vicky mengaku masih berstatus bujang dan pengusaha. Namun, belakangan, sejumlah perempuan lain muncul dan memberi pernyataan bahwa Vicky sudah beristri dan mereka telah dipermainkan oleh Vicky.
"Aku sudah putuskan, aku tidak ada lagi hubungan dengan Vicky. Masa lalu dia seperti itu. Senin paginya, 2 September (2013) Neng sudah putuskan, batalkan, dan mengakhiri," kata Zaskia, yang menyebut dirinya Neng, dalam jumpa pers di kantor perusahaan rekaman Nagaswara, Jakarta, Kamis (5/9/2013).
Pelantun "Satu Jam Saja" ini mengaku pedih. Tetapi, semakin banyak pihak yang mengadu merasa dirugikan oleh tindak-tanduk tunangannya, Zaskia menjadi yakin untuk mengakhiri hubungan tersebut dengan segera.
"Jujur, Neng sangat sedih, sangat terpukul dengan adanya seperti ini. Banyak orang yang meyakinkan, banyak yang jelaskan, Vicky seperti ini. Bukan satu-dua orang yang jelaskan, tapi banyak," terangnya.
Zaskia mengungkapkan, sebelum dilamar Vicky, ia dekat dengan pria tersebut selama enam bulan. Selama perkenalan itu, menurut Zaskia, Vicky mengaku masih berstatus bujang dan pengusaha. Namun, belakangan, sejumlah perempuan lain muncul dan memberi pernyataan bahwa Vicky sudah beristri dan mereka telah dipermainkan oleh Vicky.
UMY Kirim Tujuh Mahasiswa ke Malaysia
YOGYAKARTA -- Universitas Muhammadiyah Yogyakarta mengirim tujuh
mahasiswa ke Universiti Utara Malaysia untuk mengikuti program
pertukaran pelajar selama enam bulan.
"Ketujuh mahasiswa itu berasal dari International Program of International Relations (Ipirel) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) angkatan 2011," kata Kepala Biro Humas dan Protokol (BHP) UMY Ratih Herningtyas di Yogyakarta, Jumat.
Menurut dia, mereka selama enam bulan akan mengikuti perkuliahan dengan sistem transfer kredit di College of Law, Government and International Studies (Colgis) Universiti Utara Malaysia (UUM).
Dalam tiga tahun terakhir, kata dia, Ipirel UMY dan Colgis UUM telah menjalin kerja sama sehingga memungkinkan kedua program studi tersebut melakukan pertukaran mahasiswa dengan sistem transfer kredit.
"Tujuh mahasiswa Ipirel UMY yang akan melaksanakan program pertukaran pelajar ke UUM pada semester ganjil tahun akademik 2013/2014 itu adalah Ferryan Nugraha, Fitria Ardianti, Nabila Wulandary MA Malik, Selly Malinda Ayuning Putri, Mira Dewi, Fariz Ramaditya, dan Hafiz Setiawan," katanya.
Fitria Ardianti mengatakan, pertukaran pelajar merupakan hal yang penting bagi mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman dan relasi internasional.
"Pertukaran pelajar juga dapat menunjukkan eksistensi kampus di tingkat internasional. Program itu penting untuk menunjukkan eksistensi kampus di tingkat internasional dan mencari relasi ke negara lain, dan hal itu bisa menjadi 'benefit' untuk kampus," katanya.
Ferryan Nugraha mengatakan, kesempatan untuk dapat belajar selama satu semester di luar negeri merupakan pengalaman baru bagi dirinya.
"Belajar di luar negeri merupakan pengalaman baru bagi saya. Saya tidak menyangka dapat mengikuti program pertukaran pelajar ke Malaysia," katanya.
"Ketujuh mahasiswa itu berasal dari International Program of International Relations (Ipirel) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) angkatan 2011," kata Kepala Biro Humas dan Protokol (BHP) UMY Ratih Herningtyas di Yogyakarta, Jumat.
Menurut dia, mereka selama enam bulan akan mengikuti perkuliahan dengan sistem transfer kredit di College of Law, Government and International Studies (Colgis) Universiti Utara Malaysia (UUM).
Dalam tiga tahun terakhir, kata dia, Ipirel UMY dan Colgis UUM telah menjalin kerja sama sehingga memungkinkan kedua program studi tersebut melakukan pertukaran mahasiswa dengan sistem transfer kredit.
"Tujuh mahasiswa Ipirel UMY yang akan melaksanakan program pertukaran pelajar ke UUM pada semester ganjil tahun akademik 2013/2014 itu adalah Ferryan Nugraha, Fitria Ardianti, Nabila Wulandary MA Malik, Selly Malinda Ayuning Putri, Mira Dewi, Fariz Ramaditya, dan Hafiz Setiawan," katanya.
Fitria Ardianti mengatakan, pertukaran pelajar merupakan hal yang penting bagi mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman dan relasi internasional.
"Pertukaran pelajar juga dapat menunjukkan eksistensi kampus di tingkat internasional. Program itu penting untuk menunjukkan eksistensi kampus di tingkat internasional dan mencari relasi ke negara lain, dan hal itu bisa menjadi 'benefit' untuk kampus," katanya.
Ferryan Nugraha mengatakan, kesempatan untuk dapat belajar selama satu semester di luar negeri merupakan pengalaman baru bagi dirinya.
"Belajar di luar negeri merupakan pengalaman baru bagi saya. Saya tidak menyangka dapat mengikuti program pertukaran pelajar ke Malaysia," katanya.
Langganan:
Postingan (Atom)